Selasa, 25 Mei 2010

Penyelesaian Audit atau Tanggung Jawab Sesudah Audit

Menyelesaikan pekerjaan lapangan

Dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan prosedur audit spesifik untuk mendapatkan bukti audit tambahan. Prosedurnya adalah :

1. Melakukan review atas peristiwa kemudian

a. mempunyai tanggung jawab spesifik atas peristiwa dan transaksi yang mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan

b. terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan keuangan serta laporan auditor

Peristiwa-peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa kemudian.

Jenis-jenis peristiwa kemudian :

· Peristiwa kemudian jenis 1 yaitu memberikan bukti tambahan berkenaan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan mempengaruhi estimasi yang inheren dalam proses penyusunan laporan keuangan.

· Peristiwa kemudian jenis 2 yaitu memberikan bukti yang berkenaan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca tetapi muncul setelah tanggal itu.

Prosedur audit dalam periode setelah tanggal neraca

Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian sampai tanggal laporan auditor yang biasanya merupakan akhir dari pekerjaan lapangan, tanggung jawab ini dilaksanakan dalam 2 cara :

a. Dengan mewaspadai peristiwa kemudian dalam melaksanakan pengujian substantive akhir tahun seperti pengujian pisah batas dan mencari kewajiban yang belum dicatat

b. Melaksanakan prosedur audit yang mendekati akhir pekerjaan lapangan

2. Membaca notulen rapat

Notulen rapat, pemegang saham, dewan komisaris dan subkomitenya seperti komite keuangan dan komite audit dapat memuat hal-hal yang mempunyai signifikasi audit. Sebagai auditor harus menentukan bahwa semua notulen rapat dewan yang diadakan selama periode yang sedang diaudit dan selama periode dari tanggal neraca samapai akhir pekerjaan lapangan harus diserahkan padanya untuk direview. Pembacaan notulen rapat oleh auditor biasanya dilakukan secara segera setelah hal itu tersedia.

3. Mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim, dan penilaian

Mendefinisikan kontinjensi sebagai kondisi, situasi yang ada yang melibatka ketidakpastian keuangan (kontinjensi keuntungan) atau kerugian.

· Kontinjensi keuntungan seperti klaim oleh klien terhadap pihak lain atas pelanggaran paten.

· Kontinjensi kerugian merupakan masalah yang signifikan bagi auditor yang tergantung pada evaluasi yang subjektif atas kemungkinan pembayaran masa depan.

4. Mendapatakan surat representasi klien

Representasi merupakan bagian dari barang bukti tetapi bukan pengganti penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk mendapatkan dasar yang layak untuk suatu pendapat. Surat rep dapat menjadi pelengkap bagi prosedur audit yaitu sebagai sarana utama bagi auditor untuk mendapatkan bukti mengenai ICA.

Isi surat representasi :

· Laporan keuangan

· Kelengkapan informasi

· Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan

· Peristiwa kemudian

5. Melaksanakan prosedur analitis

Prosedur analitis juga diisyaratkan sebagai review keseluruhan atas laporan keuangan. Tujuan review keseluruhan adalah untuk membantu auditor menilai kesimpulan yang dicapai dalam audit dan dalam mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Dalam melakukan review auditor mwmbaca laporan keuangan dan catatan yang menyertai serta mempertimbangakan kelayakan bukti yang diperoleh dalam menanggapi saldo dan hubungan yang tidak biasa serta tidak terduga yang diantisipasi dalam perencanaan audit atau diidentifikasi selama audit dalam pengujian substantive.

Mengevaluasi temuan

Langkah-langkah dalam evaluasi temuan yaitu :

1. Membuat penilaian akhir atas meterialitas dan resiko audit

2. Mengevaluasi apakah ada keraguan yang besar mengenai kemampuan entitas untuk mempertahankan kelanjutan usahanya

3. Melakukan review teknis atas laporan keuangan

4. Merumuskan pendapat dan membuat naskah laporan audit

5. Melakukan review akhir atas kertas kerja

Komunikasi dengan klien

1. Mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal

Setiap laporann yang diterbitkan mengenai kondisi yang dapat dilaporkan harus :

a. Menunjukan bahwa tujuan audit adalah melaporkan tentang laporan keuangan dan bukan memberikan kepastian tentang pengendalian internal.

b. Menyertakan definisi tentang kondisi yang dapat dilaporkan.

c. Menyertakan pembatasan pembagian

2. Mengkomunikasikan hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan audit

Mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan hal-hal tetentu berkenaan dengan pelaksaan audit kepada mereka yang bertanggung jawab mengawasi proses pelaporan keuangan. Biasanya tanggung jawab ini dibebankan ke suatu komite audit dari dewan komisaris atau kesatu kelompok dengan wewenang yang sama seperti komite keuangan.

Komunikasi dalam komite audit dapat mencakup hal-hal berikut :

· Tanggung jawab auditor menurut GAAS

· Kebijakan akuntansi yang signifikan

· Pertimbangan auditor tentang mutu prinsip akuntansi entitas

· Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi

· Penyesuaian audit yang signifikan

· Ketidaksepakatan dengan manajemen

· Konsultasi dengan akuntan lain

· Masalah penting yang dibahas dengan manajemen sebelum penarikan diri

· Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaa audit

Tanggung jawab setelah audit

Mencakup pertimbangab atas :

1. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan audit

2. Penemuan fakta yang ada

3. Penemuan prosedur yang dihilangkan

1 komentar:

inatrsnwty mengatakan...

kalau prosedur audit untuk menemukan kontingensi bagaimana?tolong bantuannya

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar